Termasuk Golongan Sunni kah Kita?

Posting Komentar

 

ahlusunah waljamaah
Edited from Canva

Masyarakat Indonesia secara umum sudah mengenal istilah ahlussunah waljama`ah, bahkan beberapa dengan percaya diri mengaku sebagai penganut ahlussunah waljama`ahLalu apakah ahlussunah waljama`ah itu?. Ahlussunah waljama`ah bisa diartikan sebagai penganut atau pengikut nabi Muhammad SAW. Dari definisi tersebut, siapapun bisa menjadi seorang ahlussunah, tanpa membedakan dari golongan mana, selama ia mengikuti ajaran nabi.

Mengenal Ahlussunah Waljamaah

Di Timur Tengah, ahlussunah waljama`ah dikenal dengan nama Salafussoleh, juga dikenal dengan sebutan Sunni. Istilah Sunni sering kali dijadikan pembeda antara penganut ahlussunah waljama`ah dengan penganut aliran Syi`ah.

Kemudian jika ditanya, tahukah bahwa Sunni terbagi menjadi dua?. Ternyata masih banyak umat muslim sendiri yang belum mengetahuinya. 

Sunni terbagi menjadi dua aliran, yaitu Asy`ariyah dan Maturidiyah. Nama dua aliran ini berdasar pada pendirinya, yaitu Abul Hasan Al-asy`ari dan Abu Mansur Al-maturidi.


Aliran Asy’ariyah

Aliran Asy’ariyah awalnya berpaham Muktazilah, karena pendirinya Abul Hasan Al-asyari mengalami kemelut jiwa ketika bergabung dengan aliran Muktazilah. Pada akhirnya ia memilih keluar, dan membuat aliran tersendiri setelah berdebat panjang dengan ulama Muktazilah, Al-juba’i.

Setelah mendirikan Aliran Asy’ariyah, Abul Hasan Al-asy’ari mendeklarasikan bahwa ia menolak paham Muktazilah, Qodariyah, Jahmiyah, Rafidhah, dan Murjiah. Ia secara tegas akan berpegang pada Al-qur’an dan Hadits nabi yang diriwayatkan dari para sahabat, tabi’in, serta imam ahli hadits.

Aliran Asy’ariyah ini juga didukung oleh para imam mazhab, yaitu Imam Sya’fei dan Imam Maliki. Dengan dua dukungan dari imam mazhab ini, menjadikan aliran Asy’ariyah menjadi paling populer dan tersebar di seluruh dunia.


Aliran Maturidiyah

Perbedaan mendasar antara Asy’ariyah dengan Maturidiyah adalah bahwa maturidiyah mempunyai doktrin untuk berpegang pada keputusan akal pikiran dalam hal yang tidak bertentangan dengan Al-qur’an. Pemahaman ini lebih mendekati golongan muktazilah. Namun banyak yang memahami bahwa Maturidiyah adalah aliran tengah yang berada diantara Muktazilah dan Asy’ariyah.

Aliran Maturidiyah didukung oleh Imam Abu Hanifah. Dukungannya ia tuliskan dalam fikhul akbar dan fikhul absath.

***

Apapun label dunia yang tersemat, yang paling krusial adalah kita harus tetap belajar bersungguh-sungguh menjadi umat yang mengikuti ajaran nabi. Namun, mengetahui sejarah dan pemahaman tentang ajaran yang kita ikuti juga tak kalah penting, agar kita tidak termasuk kategori orang-orang yang hanya terbawa arus keumuman di masyarakat.


Referensi:
Akidah Akhlak Kelas XI MA

 

Related Posts

Posting Komentar